Apimu, Udaraku (1)
Kau adalah api. Aku telah tahu itu. Lidahmu panas membakar,
tubuhmu merah merekah bergerak bebas ke segala arah.
Aku tak bisa menggenggam dirimu. Aku telah tahu itu. Karena
kau akan membakarku habis menyisakan jelaga jika aku menyentuhmu terlalu lama.
Kau adalah api yang berjuang. Aku juga tahu itu.
Kau berjuang keras untuk terus membakar, untuk terus hidup
agar hujan tak menjadikanmu padam.
Namun mengetahui tidak mampu merubah diriku menjadi api.
Karena aku adalah udara.
Kebersamaan di antara kita adalah dirimu membakarku
hidup-hidup.
Membakar, merasakan panas itu mengonsumsi tubuhku. Memenuhi
paru-paruku dengan asap yang mencekik.
Membuatku jatuh dan menggelepar, meringkuk dan terbatuk.
Mencintaimu adalah memberikan nyawaku.
0 comments: